Tittle : River Flows in You
Author : SazziLya Bi
Genre : Sad Romance
Cast : SHINee’s 2Min Couple
Length : One Shoot
***
“Di hari sepenting ini, harusnya kau datang hyung, harusnya kau ada disini, kau sendiri yang mengatakannya bukan? Kau akan kembali tepat di hari dimana aku akan memainkan tuts piano itu didepan orang banyak” taemin terlihat murung dihari bersejarah itu, yang dilihatnya hanyalah deretan pertama barisan penonton, tampak sekali ia tengah menantikan sesuatu. Untuk kesekian kalinya ia memberanikan diri berada di hadapan orang banyak dengan alunan melodi piano. River flows in you. Alunan piano itu menyihir segala penjuru ruang pentas. Mereka tersihir, tampak beberapa di antara barisan penonton kedapatan tengah menyeka airmatanya, beberapa juga tampak berdecak penuh kekaguman. Sebuah alunan lagu yang selalu membuat taemin setengah menangis. Namja ini tampak benar-benar menikmati karyanya malam itu. Karya seorang maestro didalam hatinya. Minho hyung.
***FlashBack***
Malam itu didalam sebuah paviliun. “taemin-ah, jangan memikirkan hal konyol seperti itu lagi, arrachi!!! aku tak peduli jika kau hanya seorang anak bekas pelayan dirumahku, yang diadopsi keluargaku lantaran umma appa berhutang nyawa pada umma appamu..” suara itu mencoba menguatkan pendirian taemin yang mulai goyah. “hyung!! Otteokhe? Inikah alasannya mengapa umma appa membenciku? Kupikir hanya karena aku buta lalu mereka tak pernah mengijinkanku keluar dari tempat ini. jadi rupanya itu alasannya? Aku bukan putra kandung keluarga ini. hiks.” Terdengar taemin mulai terisak. Namja itu memeluknya perlahan sembari menepuk pundak taemin, setidaknya agar ia merasa lebih tenang. “berhentilah menangis, mulailah berlatih piano lagi sesuai keinginanmu. Jadilah pianis handal, maka mereka akan berhenti mencerca dan meremehkanmu taem.” Lagi-lagi namja itu.
Choi MinHo. Mengapa kau begitu sempurna? Kau kaya, tampan, berkarisma, penuh talenta, dan semua yeoja memujamu. Hanya itu yang dikatakan setiap orang jika memandangnya. Rupanya ia benar-benar dikagumi. Lain lagi taemin, ia cukup tampan,namun ia hanya anak angkat keluarga choi, semua orang tahu itu, ia buta dan seorang yang amat pendiam, satu-satunya hal yang dimilikinya adalah bakat bermain piano yang tak terduga, diluar itu orang lain hanya memandangnya sinis. Ia bukan pangeran seperti MinHo hyung kesayangannya itu, bahkan ia tidak pernah tahu bagaimana wajah hyung yang selalu tinggal disampingnya selama ini, seorang pangeran yang begitu dipuja.
“taemin-ah, berjanjilah padaku akan satu hal” kata minho suatu hari ditengah latihan. “mwo?” taemin berhenti memainkan pianonya. “gantikan aku untuk sebuah lagu ini. kau tahu aku ingin sehebat dirimu, tapi kupikir apa yang kau miliki adalah yang tidak diberikan Tuhan padaku. Sebenarnya aku sedikit iri. berjanjilah kau akan tampil membawakan lagu ini di hadapan orang banyak jika kau bisa melihat suatu hari nanti. Yakksso??” MinHo mengulurkan jari kelingkingnya. “anio!! Hal yang ingin aku lakukan jika aku bisa melihat adalah melihatmu hyung, aku tidak ingin melakukan yang lain. Kau bahkan lebih hebat dalam hal apapun dariku. Bukankah kau yang ciptakan lagu ini sendiri. Bagaimana mungkin aku lebih hebat darimu. Aku tak akan menyetujuinya hyung. Tidak sekali ini” taem menolak. “tentu kau akan melihatku, dan kau akan memainkan lagu ini untukku. Yakkso? Taemin-ah yakksso?” MinHo kembali membujuk taem, kali ini ia memegang jari kelingking taem dan menyatukan jari itu dengan jarinya “haha. Yaksso !! kau telah berjanji sekarang” . mereka tertawa.
“taemin-ah tidakkah kau ingin foto denganku malam ini? Kau beruntung karena aku hyung yang tampan dan kau bisa mendapatkan fotoku secara gratis. Anio!! Ini tidak akan gratis, karena kau akan menjadi pianis yang handal suatu hari nanti, kau akan memainkan lagu pertamamu untukku bukan? Dan aku akan melihatmu dari barisan penonton paling depan” celoteh MinHo. “aiisshh. Hyung sudah berapa yeoja yang kau rayu dengan tipuan konyol seperti ini” taemin menggoda. “Anio!! Opsoyo. Aku tidak menyukai yeoja-yeoja itu taem” rajuk MinHo tak terima. “jeongmal?bukankah di sekolah hyung sangat populer?” taemin kembali menggoda. “tentu saja. Aku populer. Tapi aku sama sekali tidak tertarik. Sudahlah, ayo berfoto!! Kimchiii !!!” cetus MinHo mengalihkan pembicaraan dengan mengajak taemin berfoto. “kelak kau harus lihat foto ini taem, aku akan memberikannya untukmu, kau harus lihat disini aku sangat tampan. Ini adalah wajahku yang paling tampan dengan penampilan yang terbaik. Aku juga akan memberikan satu hal lain untukmu tapi ini rahasia”. Taemin dirundung rasa penasaran “Mwo?”. “Chakkaman !!!” MinHo hyung kau tak katakan apapun setelah itu.
***FlashBack End***
Tepuk tangan penonton membuyarkan lamunan taemin. Rupanya pertunjukan itu telah usai. Ia begitu populer sekarang. Ia juga seorang pangeran. Ia tampan, berkarisma, kaya, juga berbakat. Setiap yeoja mengaguminya. Tak ada lagi taemin yang buta, si pendiam penghuni pavilliun tua.
Usai pertunjukan ia bergegas pulang, ia melangkah menuju sebuah kamar. Kamar yang tak pernah sekalipun dijamahnya saat ia dikucilkan. Kamar itu, milik MinHo hyung. Pelan ia membuka pintu yang lama terkunci. Foto itu, terbungkus dalam sebuah figura menghiasi dinding, cukup besar. Tampak seorang namja yang tampan mengenakan kemeja putih berbalut sweater berwarna lembut tengah merangkul seorang namja berwajah polos dan lugu. Itu dirinya juga MinHo Hyung. Aiissshh matanya mulai berair. Taemin apakah kau menangis? Taem berusaha menguatkan dirinya. Ia mengambil sebuah buku tua dari sebuah laci disamping ranjang, kemudian ia duduk berhadapan dengan foto yang menempel di dinding kamar. Foto dirinya dan MinHo hyung. “yya!!! Berhentilah menunjukkan senyum tak bersalahmu itu hyung. Sekarang aku bukan lagi anak ingusan berusia 14 tahun yang begitu mudahnya kau bodohi !!!” teriak taemin mulai terisak. Dibukanya buku tua itu, buku tua yang berkali-kali dibacanya tiap usai pentas:
Taemin-ahh,
Aku mengatakannya pada umma, tak seorangpun kuijinkan masuk kekamarku kecuali dirimu dihari setelah kau benar-benar menjadi pianis dan memainkan lagu pertamamu untukku. Jeongmal gamsahae, terimakasih kau telah menepatinya.
Aku ingin kau membaca ini? kau pasti sudah dewasa sekarang. Kau akan sangat tampan sama seperti aku bukan? bagaimana dengan foto kita, aku benarkan? Aku ini memang tampan. Kau beruntung karena hyungmu begitu tampan.
kau tahu aku begitu menyayangimu taem? Tak ada yang kusayangi lebih dari dirimu, kau percaya itu? Aku selalu ingin mengatakannya padamu sejak lama, hanya saja aku takut kau berpikir ini adalah sebuah rasa simpati yang berlebihan. Dan aku telah mengatakannya hari ini. taemin-ah aku pergi untuk beberapa saat. Aku pergi ke suatu tempat dan kau tak perlu mencariku karena aku telah mengatakannya bahwa aku akan pergi. arrachi!!
Kau jangan menangis, karena jika kau menangis aku akan datang untuk sekedar memukulmu. Jangan berpikir bahwa aku tak melihatmu sekarang. Jangan berpikir bahwa ketika aku pergi maka aku berhenti mengawasimu, aku tak akan melakukannya taem, tugasku adalah menjagamu. Hanya saja dulu kau bisa menyentuhku, kau bisa mengatakan apapun padaku, kau bahkan bisa saja memukulku, namun tidak untuk kali ini. Mianhae…
Mungkin kau akan bertanya, dari sekian banyak yeoja itu mana yang akan aku pilih? Saat itu aku mengatakan yang sejujurnya padamu. Anio opsoyo!! Tak satupun. Karena aku takut mereka tak akan menyayangimu sepertiku taem. Aku ingin kau mengetahuinya sekarang, aku sungguh takut membiarkanmu menangis dan tidak bahagia. Kau akan membuatku bersedih jika suatu hari nanti aku melihatmu dan ternyata kau sedang menangis. Kumohon jangan melakukannya untuk itu.
Entahlah, banyak yang ingin aku katakan padamu. Isi kepalaku begitu penuh. Tapi jika aku mengatakannya mungkin aku akan membuat matamu semakin berair. Taemin-ah berjanjilah kau akan jadi lebih baik meski kau tak melihatku, bermainlah lebih banyak lagu dan mainkan salah satunya untukku. Jangan menghentikannya meski kau merasa lelah. Aku menitipkan mataku untuk ini. agar jika suatu hari kau menemukan hal baru akulah orang pertama yang akan tahu. Juga jika sesuatu hal terjadi padamu aku juga yang pertama akan tahu. Taemin-ah aku selalu ingin menjadi seseorang yang pertama tahu apapun tentangmu. Taemin-ah jangan melupakanku dihari setelah kau membaca ini. jangan melupakan hyungmu. Aku selalu melihat melalui matamu.Taemin-ah Saranghae…
River Flows in You
MinHo Hyung Chagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar