Title : Telling me The Guard
Author : SazziLya Bi
Length : Chaptered
Genre : Romance, FamiLy
Rating : PG-15
MainCast:
Kim HyeJin (Wulia Binti Aegyo)
Choi MinHo
OtherCast:
Jung SooJung (Krystal)
Kim KiBum
Yoogeun
Preface : FF ini didedikasikan buat my best friend Wulia Binti Aegyo, jeongmal gamsahae untuk selalu mendengarkan^^Warning : THIS FF IS MINE !! Dont Do PLAGIAT, AVOID IT FOR HUMANITY, PLEASE RESPECT TO THE AUTHOR
^Happy Reading aLL, dont be SiLent readers^
***Part 3***
Hari yang sepenuhnya kacau. Semua siswa sampai kepala sekolah mungkin akan segera mengetahuinya “HyeJin adalah yeoja chingunya Choi MinHo” badboy kelas atas di Gyeonggi High School. Betapa beruntungnya HyeJin, setidaknya karena namja itu tampan. Insiden yang menimpa SooJung bak sebuah bukti yang begitu kuat, bahwa ini memang benar. Semua pihak boleh percaya, tapi hanya HyeJin dan MinHo yang mengetahui kebenarannya. Hanya kedua orang itu, dua orang yang masih saja terikat dengan borgol bahkan sampai jam sekolah berakhir.
“Yya !! MinHo-ah sebenarnya kapan kau akan melepaskan borgol ini? aaiiissshh pergelangan tanganku bahkan seperti mau patah karena kau terus saja menarikku kemanapun kau pergi, Kajja !! kita kembali ke lorong dan lekas cari kuncinya, aku harus segera pulang !!” HyeJin masih begitu rajin berceloteh. MinHo merasa terganggu dengan ocehan yeoja yang sedari tadi terus saja mengekor dibelakangnya, ia tampak mengusap telinganya sendiri karena suara HyeJin memang terdengar berisik “Aiiiiiisssshhh, kau ini cerewet sekali, diamlah !! suaramu itu bahkan bisa membangunkan orang yang baru saja dikremasi”. Dengan mimik muka yang begitu menyebalkan keduanya berjalan menuju lorong biasanya dalam sebuah misi penting mencari kunci !!.
-o0o-
Begitu sampai di lorong itu mereka tak tinggal diam, tetap saja menjaga keributan, terus saja berdebat dan saling menyalahkan. “Kemana kau melemparnya tadi? Kita akan kerepotan mencari benda sekecil jari kelingkingmu. Kenapa aku selalu bermasalah setiap kali bertemu denganmu !!” HyeJin sibuk mengacak-acak semak didepannya. Minho, ia melakukan hal yang sama “Yya !! Kau suka sekali menyalahkanku, jangan terlalu cemas, aku akan segera menemukannya. Nan MinHo imnikka??” namja itu mulai bergaya. “MinHo imnikka??” tegur HyeJin sinis.
Tak ada hasil, meski mereka begitu teliti mencarinya. Keduanya terlihat begitu fokus, mereka tak menyadari derap langkah kaki perlahan mulai terdengar. Bukan sekedar satu orang rupanya, karena jika mereka mendengar, suara itu memang berisik. Perlahan lalu semakin mendekat. “Kau yang bernama Choi MinHo??” tegur suara itu dengan tegas. MinHo yang menyadari kemudian menoleh disusul HyeJin. MinHo terlihat bingung karena si pemilik suara itu jelas bukan chingu ataupun orang yang dikenalnya. MinHo bahkan tak memiliki teman, kecuali HyeJin dan hanya jika itu memungkinkan. “Ne ! aku Choi MinHo, Nuguyo? Kau tak tampak seperti siswa dari sekolah ini.” ucap MinHo ingin tahu. Si pemilik suara angkat bicara “Kau tak mengenalku tentu saja, tapi kau pasti paham pada seniormu Han DongJae bukan?”. MinHo sejenak berpikir, ia mencoba mengingat nama yang tampak begitu tersirat diingatannya, sesaat kemudian tatapannya berubah begitu tajam dan geram tepat ia memandang si pemilik suara itu yang juga seorang namja. Namja itu sama sekali tak gentar menghadapi MinHo, tentu saja karena ia bersama dua orang lain yang setia berdiri mengawal dibelakangnya. “Kau mengingatnya? Kakak senior yang pernah kau hajar hingga babak belur karena mengikutimu setahun lalu? Dia adalah dongsaengku” terlihat matanya memerah menahan amarah. “Lalu apa urusannya sekarang? Apa Han DongJae itu mati? Dia yang mencari masalah denganku, aku hanya membereskannya dengan caraku..” jawab MinHo sepele. Namja itu tampak geram, ia mengepalkan tangannya, tanpa diminta secepat kilat ia melayangkan sebuah tinjuan tepat diwajah MinHo “Kau memang perlu dihajar !!! apa kau tahu apa yang telah kau lakukan? DongJae mengalami trauma psikis karena ulahmu, ia takut dunia luar, ia mengasingkan dirinya di rumah sakit jiwa, kau membuatnya kehilangan masa depan !!!!!!”. MinHo hanya melempar senyum sinis, pukulan itu memang bukan apa-apa baginya, ia terlalu bermasalah untuk sekedar merasa kesakitan. HyeJin yang sedari tadi tutup mulut mulai kebingungan, ia tahu itu situasi yang sama sekali mencekam, ia satu-satunya yeoja ditempat itu. “MinHo-ah, kajja !! Kita pergi dari sini” ucapnya berusaha mengalihkan perhatian. Tanpa pikir lama keduanya mulai melangkah, akan tetapi, Brrrrrrrrrrrrraaaaaaaaaaaaakkkkk pukulan itu kembali melayang mengenai MinHo. Kedua namja lain ikut andil mengeroyok MinHo. Suasana kacau sekarang, hanya terdengar suara pukulan yang terus menghantam MinHo dan beberapa kali tampak hampir mengenai HyeJin. Namja itu bahkan tak sempat melawan ia sadar tangannya masih dalam keadaan terborgol. HyeJin terdengar histeris, ia benar-benar ketakutan, ia berteriak meminta pertolongan, tapi sia-sia saja hari sudah sore dan tak ada siapapun di sekolah tentu saja. HyeJin makin histeris saat ia mendapati MinHo mulai bersimbah darah. Ya, yeoja itu takut darah. “Yya !!!!! berhentilah, hentikan ini, jebal !!!!” teriak HyeJin sambil menangis histeris. Seorang diantara pengeroyok itu mendekati HyeJin dan menatapnya tajam. Seperti kejadian awal namja itu mengepalkan tangannya dan Brrrrrrrrrrrrraaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkk. HyeJin tak merasakan apapun. Tentu saja, karena pukulan itu mengenai kepala MinHo yang secepat kilat mendekap HyeJin dalam pelukannya. Minho-ah, kau melindungiku? Begitu pikirnya.
-o0o-
Pengeroyok itu meninggalkan mereka sesaat setelah keduanya lemah daya. HyeJin mendapati MinHo lemah bersimbah darah, ia tak tahu harus bagaimana dalam kondisi sepanik itu. “Minho-ah, gwenchana? Bangunlah, kau jangan pingsan, haruskah kita ke rumah sakit? Yya !! MinHo-ah” HyeJin berusaha membangunkan MinHo. Tak banyak yang bisa dilakukannya, satu-satunya cara hanyalah membuka borgol kemudian menyelamatkan MinHo sebelum semuanya terlambat, tapi dimana kuncinya?. HyeJin sejenak berpikir ia memandangi segala penjuru di sekitar. Dapat ! bukan kunci, melainkan jepit rambut yang dikenakannya, kenapa tidak sedari tadi? Pabbo. Perlahan ia berusaha membuka borgol itu, ia tampak cermat sehingga dengan begitu mudahnya borgol itu terbuka. Hfffftttttt akhirnya……….
“MinHo-ah, aku berhasil membuka borgolnya, aku akan mengantarmu kerumah sakit, kajja!! Bangunlah MinHo-ah..” HyeJin kembali menyadarkan MinHo. “Andweee HyeJin-ah, aku benci tempat itu, aku tak apa, ini hanya luka kecil bagiku.” MinHo menjawabnya dengan nada lemah. “Pabbo !! mana bisa disebut luka kecil, mungkin benar bagimu, tapi tidak menurutku..” HyeJin membentak MinHo. “Anio !! gwenchana, aku hanya akan pulang dan istirahat..” MinHo tetap menolaknya. Dua orang dengan pendirian masing-masing dan sulit disatukan. “Ne !! baiklah, kalau begitu aku yang akan mengantarmu pulang, katakan padaku dimana kau tinggal !!” HyeJin mengalah. MinHo menggeleng tanda ia menolak. “Yya !! kenapa kau begitu keras kepala?? Bangunlah dan pulanglah jika kau mampu, lakukanlah dan akan kupastikan kau memerlukan bantuanku !!!” HyeJin kembali membentak. Rupanya MinHo benar-benar keras kepala. Ia bangkit dengan segenap tenaga dan rasa sakit yang ditahannya. Namja itu melangkah pelan. HyeJin dirundung cemas, namja yang nekat !. MinHo perlahan mulai menaiki tangga namun kemudian brrrraaaakkkkkkk. Tubuhnya merebah di tanah. HyeJin yang terkejut, berlari menghampiri MinHo, jelas namja itu membutuhkan bantuannya. “Kau lihat? Betapa menyedihkannya dirimu sekarang?” tanggap HyeJin sedikit puas, ia kemudian membantu MinHo bangun dan melingkarkan lengan namja itu di bahunya. MinHo hanya tersenyum sinis “Aiisssshhhh. Berjalanlah menuju halte dan aku akan menunjukkannya padamu”. HyeJin tersentak “Mwoya??”. Dengan singkat MinHo menjawab “Kau beruntung, kau orang pertama dan satu-satunya yang akan segera tahu dimana aku tinggal..”
-o0o-
Tempat ini begitu sepi dan agak jauh dari keramaian kota, tak ada tetangga ataupun layanan publik. Tempat itu tak tampak seperti rumah. Sulit dipercaya seorang Choi MinHo tinggal ditempat seperti itu entah apapun alasannya. Rumah yang dari luar tampak seperti bekas gudang tua tak terlalu luas dan membosankan. Perlahan MinHo membuka pintu rumahnya yang tampak seperti pintu garasi. “Mwoya??” HyeJin tercengang melihat isi gudang itu. Bagaimana tidak ! rumah itu tampak seperti gudang yang disulap menjadi arena bermain. Begitu banyak mainan dan boneka, selintas terlihat pula sebuah ayunan ditengah ruangannya, hal yang sama sekali tak terlintas dalam diri HyeJin ketika melihat sosok MinHo. “aaiiissshhh. Masih sempatkah kau terkejut seperti itu sementara dari tadi aku kesakitan? Kajja !! bukankah kau penasaran ingin tahu dimana tempatku tinggal?” MinHo meringis menahan sakit. HyeJin mengalihkan perhatiannya kemudian melangkah masuk, ia memapah MinHo menuju sebuah sofa panjang dan membaringkannya. Ia mengeluarkan kotak obat yang dibelinya selama diperjalanan tadi. Dengan cekatan HyeJin mengusap bercak darah yang mulai mengering kemudian mulai membalut luka memar di wajah MinHo. Aigoo, dalam keadaan terluka dan memarpun namja itu masih mempesona. “Yya !! HyeJin-ah, pergelangan tanganmu juga terluka?” MinHo mendapati tangan kanan HyeJin yang terborgol tadi terluka. “Oh Anio!! Gwenchana, ini hanya sedikit tergores” HyeJin menyembunyikan tangannya. Tapi MinHo tidak diam, ia memegang pergelangan tangan HyeJin kemudian mengoleskan obat dan membalut luka itu. “Mana bisa kau menyebutnya tergores, mungkin benar bagimu, tapi tidak menurutku..”. Nomu kyeopta, ini manis sekali. Entahlah, tapi rasanya suasana itu sesaat menjadi canggung, mereka yang biasanya berdebat tampak menyembunyikan rasa malu, jelas wajah keduanya bersemu merah. Untunglah suasana itu tak berlangsung lama, suara ketukan pintu membuyarkan segalanya, kembali ke dunia nyata !. MinHo berusaha bangkit hendak membuka pintu, akan tetapi HyeJin menghentikannya begitu melihat MinHo masih tampak kesakitan “Biar aku yang buka pintu, kau disini saja”. MinHo hanya diam dan kembali duduk. HyeJin melangkah menuju pintu lalu membukanya. Rupanya seorang yeoja dan anak kecil yang tengah asyik menikmati Lollipop. Chakaman !!!!! Anak kecil itu. Mwoya?? Bukankah dia yang memanggil MinHo dengan sebutan Appa? Bukankah ia Yoogeun. HyeJin tersentak. Lalu yeoja ini? apakah dia Ummanya Yoogeun?? Bukankah secara tak langsung berarti yeoja ini juga istrinya MinHo? Umma, Appa, dan Yoogeun. Yeoja itu, MinHo dan Yoogeun? Aigoooooo. Ada apalagi ini?*^%$$#%%^*&%^*
***TO BE CONTINUED***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar